Dasar-dasar pengendalian proyek

Industri konstruksi adalah bidang yang menggunakan teori dan praktik nyata. Namun, masih banyak ditemukan pekerja konstruksi belum memahami teori-teori dasar dalam dunia konstruksi, salah satunya dasar-dasar pengendalian proyek. Pengendalian proyek merupakan bagian dari manajemen konstruksi yang mampu merencanakan, mengorganisir, dan mengerjakan proyek sehingga dapat memaksimalkan waktu dan biaya proyek konstruksi.

Pengendalian proyek dipahami sebagai sub ilmu manajemen konstruksi untuk tujuan agar pengerjaan proyek tetap stabil, menghindari risiko konstruksi, dan sesuai dengan jadwal serta biaya proyek. Lingkungan proyek yang rumit dan kompleks membutuhkan sistem yang mampu mengendalikan kerumitan lalu diuraikan dalam bentuk sederhana untuk mencapai tujuan proyek konstruksi.

Apa itu Pengendalian Proyek

Pengendalian proyek adalah sistem yang mengatur kegiatan dalam proyek konstruksi agar sesuai dengan rencana awal. Pengendalian proyek dapat memitigasi risiko-risiko yang rawan terjadi ketika proyek konstruksi sedang berjalan seperti kecelakaan kerja, keterlambatan pengiriman material bangunan, dan pembengkakan biaya proyek. Dengan adanya pengendalian proyek, pekerjaan proyek konstruksi menjadi lebih terkoordinasi sehingga menghasilkan pekerjaan yang berkualitas dan sesuai dengan rencana awal.

Baca juga: 10 Alasan Mengapa Mengelola Risiko dalam Proyek Konstruksi Penting

Dasar-dasar Pengendalian Proyek

Terdapat dasar-dasar pengendalian proyek yang dapat diterapkan dalam pengerjaan proyek konstruksi, yaitu:

1. Perencanaan (Planning)

Dalam dunia konstruksi, perencanaan yang matang merupakan modal utama dalam pengerjaan proyek konstruksi baik jangka pendek maupun jangka panjang. Perencanaan yang baik akan berdampak pada hasil bangunan yang baik. Jika pengerjaan konstruksi sesuai dengan rencana konstruksi dari A-Z, akan memberikan rasa puas terhadap pemilik proyek, perusahaan jasa konstruksi, manajer konstruksi, mandor, hingga konsumen atau klien.

2. Penjadwalan (Scheduling)

Penjadwalan dalam proyek konstruksi bekerja sebagai perangkat pengingat untuk memastikan segala pekerjaan proyek konstruksi dapat diselesaikan sebelum atau sesuai tenggat waktu yang ditentukan. Penjadwalan juga dapat digunakan sebagai pemantau aktivitas konstruksi agar tepat waktu dengan biaya pengerjaan yang rendah. Penjadwalan meliputi kegiatan tenaga kerja, pengiriman material, peralatan, keuangan, dan waku. Adanya penjadwalan yang tepat mampu menghindari risiko keterlambatan pengerjaan proyek, pembengkakan biaya konstruksi, dan perselisihan di lapangan. 

3. Pengendalian (Controlling)

Pengendalian dalam proyek konstruksi dilakukan agar proyek tetap berjalan dalam batas waktu, biaya, dan kegiatan proyek yang sudah ditetapkan dalam rencana blue print proyek konstruksi. Pengendalian dalam proyek konstruksi berfokus pada arah tujuan proyek, efektivitas sumber daya yang dimiliki, perbaikan, dan pemberian penghargaan terhadap tercapainya tujuan proyek.

Tujuan Pengendalian Proyek

Terdapat beberapa tujuan dalam pengendalian proyek, diantaranya yaitu:

  1. Mengetahui waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan sebagian atau seluruh proyek konstruksi.
  2. Mengetahui kolaborasi antar divisi konstruksi.
  3. Penyediaan dana, tenaga kerja, alat, dan material.
  4. Sebagai alat pelaksana.
  5. Sebagai alat koordinasi.
  6. Sebagai alat pengukuran, penilaian, dan evaluasi.

Kami siap melayani kebutuhan Anda Dapatkan promonya sekarang