Manajemen Kinerja K3

Bekerja di dalam lingkungan kerja yang aman merupakan harapan bagi setiap pekerja konstruksi. Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi pekerja konstruksi, perusahaan harus menerapkan manajemen kinerja K3 yang dapat berupa sistem manajemen ISO 45001 dan mengacu pada regulasi Permen PUPR.

Pentingnya Standar ISO 45001 di Konstruksi

ISO 45001 menyediakan kerangka dalam mengelola dan peluang terkait K3 yang bertujuan untuk mencegah terjadinya cedera dan gangguan kesehatan dengan menyediakan tempat kerja yang aman dan sehat. ISO 45001 juga dapat dijadikan sebagai alat dalam mengidentifikasi, mencegah, mengelola, mengendalikan, menangani, serta menghilangkan risiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

Baca juga: Manfaat Sertifikat ISO 45001 untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Berikut beberapa alasan pentingnya standar ISO 45001 dalam industri konstruksi:

1. Mengurangi Risiko Kecelakaan Kerja

Berdasarkan data dari Kementerian Ketenagakerjaan, pada periode Januari sampai Desember 2024 tercatat jumlah kecelakaan kerja di Indonesia sebanyak 462.241 kasus. Maka, penting untuk perusahaan jasa konstruksi untuk menerapkan ISO 45001 sebagai SMK3 yang mampu mengidentifikasi bahaya, menilai risiko, serta menetapkan langkah pengendalian dan mencegah insiden sehingga mengurangi risiko kecelakaan kerja.

2. Kepatuhan Regulasi K3

Meskipun penerapan ISO 45001 tidak wajib berdasarkan regulasi nasional, tetapi ISO 45001 memiliki tujuan yang sama yaitu bagaimana menciptakan lingkungan kerja konstruksi yang aman, nyaman dan sehat bagi pekerja konstruksi, sehingga hal ini sejalan dengan regulasi K3 yang ditetapkan negara. Selain itu, ISO 45001 juga membantu perusahaan jasa konstruksi dalam membuat prosedur, instruksi kerja, dan kebijakan yang berorientasi pada keselamatan dan kesehatan kerja.

3. Meningkatkan Produktivitas Pekerja Konstruksi

Jika harapan tenaga konstruksi terkait lingkungan kerja yang aman terpenuhi, secara langsung akan mempengaruhi kinerja dan produktivitas pekerja konstruksi, sehingga hasil kerja akan memuaskan.

Pentingnya Prosedur Permen PUPR di Konstruksi

Industri konstruksi merupakan salah satu industri esensial yang berpengaruh terhadap ekonomi nasional. Oleh karena itu, segala hal yang berkaitan dengan industri konstruksi harus berlandaskan pada peraturan pemerintah, dalam hal ini yakni Peraturan Menteri (Permen) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Prosedur Permen PUPR berupaya dalam menciptakan penyelenggaraan yang tertib, peningkatan pada hasil konstruksi, serta menjamin keberlanjutan proyek konstruksi. Berikut pentingnya prosedur Permen PUPR dalam konstruksi:

1. Perencanaan

Prosedur dalam PUPR memastikan seluruh prosedur dalam proyek dilakukan secara matang dengan mempertimbangkan aspek teknis, lingkungan, dan dampak sosial.

2. Pelaksanaan

Permen PUPR memastikan pelaksanaan konstruksi dilakukan secara detail dan akurat. Hal ini akan membantu memastikan pekerjaan konstruksi sesuai dengan rencana, spesifikasi teknis, dan jadwal yang ditetapkan.

3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 

Tidak hanya berfokus pada hasil, Permen PUPR juga memastikan bahwa proses pekerjaan konstruksi aman dari risiko kecelakaan dan penyakit kerja dengan menyediakan prosedur K3 untuk melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja.

Bagaimana Langkah Integrasi ISO 45001 dan Permen PUPR?

Untuk memaksimalkan K3 dan menerapkan Permen PUPR secara aktual, perusahaan jasa konstruksi dapat mengintegrasikan ISO 45001 dengan Permen PUPR dengan cara berikut ini:

1. Identifikasi Bahaya

Dalam ISO 45001 klausul 6.1.2, identifikasi bahaya merupakan hal yang wajib dilakukan untuk mencegah terjadinya risiko. Begitu juga pada berdasarkan Permen PUPR yang mewajibkan Identifikasi Bahaya Pengendalian Risiko dan Peluang (IBPRP). Untuk mengintegrasikannya, Anda dapat menggunakan format Hazard Identification, Risk Assessment, dan Risk Control (HIRARC).

2. Rencana Keselamatan

ISO 45001 tidak membahas secara spesifik terkait rencana keselamatan. Namun, Permen PUPR mewajibkan Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK). Maka, Anda dapat memasukkan RKK ke dalam dokumentasi ISO.

3. Pelatihan

ISO 45001 mewajibkan adanya pelatihan K3 dalam dokumen ISO, begitupun dengan Permen PUPR yang mewajibkan pelatihan dilakukan oleh pekerja proyek. Untuk mengintegrasikannya, gabungkan keduanya dalam program pelatihan rutin.

Manajemen kinerja dapat tercipta dengan mengintegrasikan ISO 45001 dengan Permen PUPR. Hal ini ditujukan untuk memaksimalkan SMK3 pada ISO 45001 dan mengoptimalkan Permen PUPR dalam badan perusahaan. Jika Anda tertarik untuk melakukan konsultasi terkait ISO 45001, kunjungi website berikut ini pengurusanlegal.com. Tim kami berpengalaman di bidang sertifikasi sistem manajemen, legalitas perusahaan, serta ketenagalistrikan dengan harga yang terjangkau.

Kami siap melayani kebutuhan Anda Dapatkan promonya sekarang