Terkadang perusahaan atau individu tidak menyadari limbah yang mereka buang adalah limbah B3. Limbah B3 sendiri merupakan suatu buangan atau limbah yang mengandung zat yang berbahaya dan beracun sehingga dapat merusak lingkungan, mengganggu kesehatan, dan mengancam kelangsungan hidup makhluk hidup. Contoh limbah B3 dalam kehidupan sehari-hari seperti pengharum ruangan, pembersih lantai, pembersih kaca, pembasmi serangga, batu baterai dll.
Baik individu maupun pelaku bisnis perlu memperhatikan barang buangannya dan bagaimana cara mengolah serta menangani bahan tersebut sebelum dibuang. Karena ketika barang buangan tersebut Limbah B3 dan belum ditangani maka dapat mengancam ekosistem dan masa depan di generasi berikutnya.
Cara mengolah dan menangani limbah B3
Berikut beberapa metode yang dapat diimplementasikan dalam mengolah serta menangani limbah:
- Metode pengolahan limbah secara kimia, fisik dan biologi
- Metode Kimia
Pengolahan limbah secara kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan partikel-partikel yang tidak mudah mengendap atau biasa disebut dengan koloid, logam-logam berat, senyawa fosfor, dan zat organik beracun. Hal ini dapat dilakukan dengan membubuhkan bahan kimia tertentu yang diperlukan tergantung jenis dan kadar limbahnya. - Metode fisik
Metode pengolahan limbah secara fisik biasanya dilakukan untuk menyisihkan bahan-bahan tersuspensi ukuran besar dan yang mudah mengendap atau bahan-bahan terapung. Proses yang digunakan biasanya menggunakan metode screening atau penyaringan, hal ini merupakan cara yang efisien untuk menyisihkan barang tersuspensi yang berukuran besar - Metode biologi
Metode pengolahan limbah secara biologi biasanya dilakukan dengan melibatkan sejumlah mikroorganisme seperti Bioremediasi. Bioremediasi adalah penggunaan bakteri dan mikroorganisme lain untuk mendegradasi atau mengurai limbah B3.
- Metode Kimia
- Metode pembuangan limbah B3
- Sumur dalam atau sumur injeksi
Metode ini biasa digunakan untuk menghilangkan atau menetralkan limbah B3 dengan cara memasukan limbah B3 ke dalam sumur yang kemudian dibuang ke lapisan tanah yang kedalamannya mencapai ratusan meter. Sebelum dilakukan pembuangan, perlu dilakukan uji limbah B3 agar mendapatkan izin dari otoritas lingkungan setempat - Kolam penyimpanan
Metode ini biasa digunakan untuk menampung cairan B3 pada kolam yang diperuntukan khusus bagi limbah B3 tersebut. Kolam ini dibuat dengan dilapisi pelindung yang dapat mencegah perembesan limbah. Dalam kolam ini, limbah akan didiamkan dan partikel-partikel padat akan mengendap ke dasar kolam. Perlu diingat bahwa penting untuk menjaga area kolam tersebut karena ada kemungkinan akan kebocoran lapisan pelindung dan ikut menguapnya limbah B3 bersama air limbah sehingga dapat mencemari lingkungan - Landfill atau tempat pembuangan akhir untuk B3
Metode ini biasanya menggunakan drum atau tong-tong untuk memasukkan limbah B3 kemudian dikubur dalam landfill yang didesain khusus untuk mencegah pencemaran limbah B3. Metode ini perlu pengamanan tingkat tinggi dan perlu dipasang alat atau perangkat untuk memantau landfill tersebut. Ketika diterapkan, metode ini dapat menjadi penanganan limbah B3 dengan efektif .
- Sumur dalam atau sumur injeksi